Macam Penyakit Pada Pria yang Patut Diwaspadai

Diposting pada

Sama seperti wanita, ada beragam penyakit pada pria yang harus diwaspadai. Banyak pria yang berjuang untuk menjaga kesehatan mental dan fisik mereka, yang dapat membuat mereka harus melewati pemeriksaan demi pemeriksaan kesehatan untuk berbagai gangguan kesehatan yang mereka alami.

Berbagai Penyakit yang Sering Dialami Pria

Pria yang tidakĀ memperhatikan kesehatan jiwa dan raganya secara serius sudah tentu dapat mengalami masalah kesehatan yang serius juga. Tidak seperti wanita yang lebih peka terhadap kondisi fisik dan mentalnya, pria cenderung abai terhadap masalah kesehatannya.

Hal ini telah terbukti dari sejumlah penelitian dari asosiasi kesehatan, ditemukan fakta mengejutkan bahwa rata-rata pria meninggal sekitar lima tahun lebih awal daripada wanita. Berikut beberapa jenis penyakit yang sering dialami para pria:

Serangan jantung

Penyakit pada pria yang kerap dialami yang pertama ialah serangan jantung. Lebih banyak pria meninggal karena penyakit jantung daripada penyebab kematian lainnya. Faktor utama dari banyaknya kasus serangan jantung pada pria tentu saja adalah karena gaya hidup yang tidak sehat.

Mayoritas pria dewasa di Indonesia adalah perokok aktif dan cenderung acuh tak acuh terhadap asupan makanannya. Kombinasi merokok dan asupan makanan tak sehat (seperti yang mengandung banyak lemak atau gula) membuat pria lebih mudah terserang penyakit jantung.

Kanker

Kanker di bawah penyakit jantung sebagai penyebab kematian terbanyak kedua di seluruh dunia dan termasuk penyakit pada pria yang cukup serius terutama di antaranya adalah kanker kulit, kanker prostat,dan kanker kolorektal. Lagi-lagi penyebab utamanya ialah kecanduan merokok.

Asosiasi kesehatan menyarankan kombinasi gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin untuk mencegah jenis-jenis kanker tersebut. Tindakan sederhana seperti memakai tabir surya (sunscreen) untuk mencegah kanker kulit, membatasi daging olahan atau daging merah, mengurangi konsumsi makanan berlemak, berhenti merokok, serta mengunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan awal terkait gejala-gejala yang Anda alami.

Diabetes

Penyakit pada pria lainnya yang patut diwaspadai adalah diabetes. Dibandingkan dengan para wanita, pria memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 meskipun memiliki berat badan lebih rendah. Hal ini dikarenakan tubuh laki-laki memiliki lebih banyak lemak perut, yang dengan sendirinya meningkatkan risiko penyakit kronis ini.

Mengelola berat badan dengan diet dan berolahraga dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes. Ada baiknya juga untuk mengetahui risiko pra-diabetes Anda sehingga Anda dapat mengambil tindakan lebih awal. Anda juga bisa secara rutin mengecek kadar gula dalam darah di fasilitas kesehatan terdekat.

Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi atau yang juga dikenal dengan istilah impoten atau impotensi sering terjadi pada pria, terutama mereka yang berusia di atas 75 tahun, bisa juga di usia yang lebih muda dari itu namun faktor lain menjadi penyebabnya seperti merokok, stress dan depresi atau karena konsumsi obat-obatan tertentu.

Meski begitu bukan berarti penyakit pada pria ini tidak dapat disembuhkan. Perawatan medis menggunakan terapi atau obat-obatan dapat membantu, dan tindakan lain seperti berhenti merokok dan berolahraga juga dapat memberikan efek pencegahan.

Bagaimanapun, ada baiknya jika Anda memeriksakan gejala apa pun dokter, karena kondisi ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih parah, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.

Ejakulasi dini

Penyakit pada pria lainnya yang juga dapat mengganggu kehidupan seksual rumah tangga adalah ejakulasi dini. Ejakulasi dini adalah kondisi dimana air mani terlalu cepat keluar atau mencapai klimaks lebih awal saat berhubungan seks.

Ejakulasi dini terjadi akibat masalah fisik seperti gangguan pada kelenjar prostat dan kelenjar tiroid, kecanduan nikotin, konsumsi obat-obatan tertentu maupun masalah psikis seperti stress atau depresi.

HPV dan Infeksi Menular Seksual (IMS)

Sebagai infeksi menular seksual yang paling umum, Human Papilloma Virus (HPV) sering sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa pria dengan HPV dapat mengembangkan masalah kesehatan lainnya seperti kanker penis atau kutil kelamin akibat infeksi.

Selain HPV, penyakit pada pria yang menyerang organ reproduksi ialah gonorrhea atau kencing nanah, sipilis (raja singa) dan herpes (kutil kelamin).

Vaksin HPV dapat membantu mencegah infeksi, tetapi kemungkinan besar akan bermanfaat jika dilakukan sebelum berusia 26 tahun. Menghindari seks bebas dan setia pada satu pasangan juga dapat mencegah terjadinya berbagai IMS pada pria alih-alih memakai kondom sebagai pengaman.

Testosteron rendah

Testosteron biasanya mulai turun pada pria setelah berusia tiga puluhan. Tetapi jika penurunan alami tersebut menyebabkan gejala yang tidak diinginkan seperti gairah seks rendah atau kesulitan berkonsentrasi, tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda memerlukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon Anda.

Dokter dapat membantu mendiagnosis masalah mendasar yang mungkin menyebabkan kadar hormon testosteron rendah kemudian mendiskusikan opsi penanganaannya seperti terapi penggantian testosteron.

Depresi

Depresi juga merupakan penyakit pada pria yang harus diwaspadai karena telah mengakibatkan banyak kasus bunuh diri terjadi pada pria. Pada umumnya, seorang pria cenderung memendam perasaan kesedihan dan emosi alih-alih mengungkapkannya secara langsung.

Tekanan pekerjaan, beban mental sebagai tulang punggung keluarga, serta kelelahan fisik memicu terjadinya stress dan depresi pada pria. Depresi dapat tidak terdiagnosis pada pria karena gejalanya tidak selalu sesuai dengan yang mereka harapkan. Mereka juga lebih cenderung menyembunyikan perasaan ini. Jika Anda curiga menderita depresi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli psikologi.

COVID-19

COVID-19 dapat berefek lebih besar pada pria. Penelitian telah menemukan bahwa pria yang tertular penyakit ini memiliki risiko gejala yang lebih berat dan angka kematian yang lebih tinggi. Selain itu, kondisi lain seperti kebiasaan merokok dan gaya hidup tak sehat memperparah gejala Covid-19 pada pria, terutama mereka yang menderita penyakit tertentu (komorbid).

Sindrom Parkinson

Jenis penyakit pada pria lainnya yang tak kalah berbahayanya ialah sindrom Parkinson. Sindrom Parkinson merupakan sejenis penyakit yang merusak saraf dan mengakibatkan gangguan pada sistem gerak tubuh.

Parkinson juga merupakan salah satu penyakit degeneratif dan dapat terjadi pada pria maupun wanita namun kasusnya lebih banyak terjadi pada pria, sekitar 2 dibanding 1.

Kebotakan

Kebotakan (alopecia) pada pria seharusnya tidak dianggap remeh sebab bisa menjadi indikasi dari penyakit tertentu. Namun biasanya kebotakan terjadi akibat menumpuknya hormon dihidrotestosteron (DHT) dalam tubuh.

Selain itu, penyakit lain pada pria lainnya seperti kanker, infeksi jamur di kulit kepala dan obat-obatan tertentu juga dapat memicu terjadinya kebotakan pada pria.

Apa pun jenis penyakit pada pria yang mungkin Anda alami, Anda dapat memperpanjang kesempatan hidup Anda dengan mengambil langkah-langkah pencegahan dan proaktif hari ini. Rawatlah tubuh Anda luar dalam, dan anggaplah dokter Anda sebagai mitra dalam perawatan kesehatan. Dokter akan menyarankan berbagai rekomendasi untuk penanganan masalah kesehatan Anda secara berlanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *